04 November 2011

Effand Nozh

Pemikiran terbalik

Article ini Dibuat Dan di edit Oleh Admin E8N Blogs, Dan Jika Anda mau mengcopy harap Cantumkan Link Aktif Ke Blog ini.
article oleh : Hendrik Lim







Banyak orang bilang: “ Ya nanti saya akan nulis, kalau sudah pensiun. Saat itu saya  punya banyak waktu, sudah tenang dan bisa tulis sepuasnya”.  Faktanya? Banyak orang pensiun tidak nulis apapun. Ide- ideanya juga sudah ikut pensiun, pikirannya mau rehat.  Iya toh?

Ini saya sering sebut, algoritm  berpikir terbalik.  Harusnya Nulis dulu, baru bisa pensiun. Dengan terus menulis, pikiran kita akan semakin tajam dan cerdas, sehingga produktifitas akan sangat meningkat, dengan kata lain, rezeki berlipat!  baru bisa pensiun. Banyak juga yang bilang:  Nanti akan beli rumah, atau renovasi  rumah kalau sudah punya uang lebih.
Kalau anda pernah bilang gitu sama diri sendiri, tolong cek: sudah beli rumah atau renovasi rumah atau  belum?  Saya bisa menebaknya dari sini dan biasanya tebakan saya benar.Banyak juga yang bilang: saya nanti akan buka usaha sendiri, kalau sudah punya ruko, sekarang mau nabung beli ruko dulu. Hi hi hi, benar nih?  Ini juga kebalik cara
berpikirnya.  Mulai dulu punya usaha sendiri, mau di pojok jalan atau di garasi, mulai saja. Nanti baru bisa punya ruko sembari jalan.  Ada lagi yang lain: mau belajar nyetir mobil, nanti kalau sudah punya mobil.   Waduh, belajar nyetir dulu,nanti baru bisa punya mobil.  Ada lagi, mau kawin nanti kalau sudah siap. Weleh weleh.
Daftar ini bisa kita teruskan dan tidak ada habis- habisnya. Satu contoh lagi, ini sering dalam kehidupan personal rumah tangga: mau pergi liburan bawa keluarga, ke pulau Bali atau ke negeri Sono  nanti kalau sudah punya uang lebih. Yang terjadi? Liburan sekolah datang dan pergi, tapi tidak pernah bawa anak anak wisata.

Ketika orang mau berbuat sesuatu, tapi memasang pasung “kalau”, “nanti”, itu sama saja dengan menawarkan syarat, “istilah mahal”nya ( jangan bilang -bilang loh, nanti konsultan beken itu bisa marah sama saya) conditional commitment. Artinya mau ini dan itu, kalau sudah ada ini dan itu. Conditional commitment,  tidak menghasilkan apa- apa, dan jarang membawa Anda kemana-mana.
Kalau mau menghasilkan hal yang pasti, kita harus punya ini: total commitment. Maksudnya, Anda berkata pada diri sendiri :” saya akan melakukannya, apapun kondisi dan keadaanya. Dimanapun saya berada saat ini, bukan nanti,setelah disana, atau punya ini dan punya itu dulu”.  Orang yang sering bilang, nanti kalau sudah ada ini dan itu, sebenarnya penakut. Ia masih dikuasai rasa takut, dan hampir sebagian besar orang dikuasai faktor ini.  Meskipun ia kelihatan gagah berani dan punya kumis seperti gagang telpon.
Contoh tadi,  kalau mau bawa anak-anak liburan semester depan, lakukan seperti ini:  pesan tiket sekarang, kasih down payment. Nah down payment akan hangus, kalau tidak dibayar lunas, hal itu akan memacu kita mengatur waktu, melakukan persiapan, dan biasanya, Tuhan menghargai langkah pertama kita, hal- hal lain akan Dia tambahkan sepanjang jalan. Dan waktu liburan tiba, Anda akan melihat anak-anak tersenyum.  Begitu juga kalau mau punyal rumah, cicil kendaraan dan lain –lain: Mulai dulu lah.
Oh ya....Saya dulu juga pernah bilang, mau nulis Buku kalau sudah terkenal dan jadi figur. Wakakaka, itu bohong -diri semua, Cuma alasan saja.

Nah bagaimana kalau sekarang kepribadian Anda itu suka menunda, takut takut, penuh perhitungan? Tidak berani melangkah. Saran saya:    Dengarkan pasangan Anda!  secara psikologis orang umumnya akan mendapat jodoh yang berlawanan profil.  Kalau Anda melempem, mudah terpengaruh, istri Anda akan keras, determinant. Begitu juga sebaliknya. Kalau Anda royal boros, gampang keluar uang, biasaya, istri Anda akan penuh perhitungan.klop kan?  Memang Dari Sono, pengaturannya. Itulah kuasa jodoh.

Sumber  : http://www.hendriklim.com

Effand Nozh

About Effand Nozh -

Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.

Subscribe to this Blog via Email :