Article ini Dibuat Dan di edit Oleh Admin E8N Blogs, Dan Jika Anda mau mengcopy harap Cantumkan Link Aktif Ke Blog ini.
Article : Hendrik Lim
Survey perilaku: Kita lebih sering kehilangan bolpen murah, disposable (sekali pakai habis di buang) daripada bolpen mahal montblanc.
Setiap orang akan otomatis menjadi PeDe,kalau ia bisa berkata pada dirinya sendiri: ‘saya ini amat berharga, pribadi yang bernilai tinggi, dan sayapun tahu saya ini milik siapa”. Jadi kalau seorang anak tahu ibu nya itu jendral besar,misalnya tentu ia akan lebih pede, dari pada kalau ibunya orang biasa saja.Lalu siapa yang bisa memberi kita stempel seperti itu, sehingga kita bisa tampil wajar, tidak takut-takut, tidak merasa kecil dan tidak layak ( orang yang merasa kecil dalam dirinya, sering kompensasi, mengkritik orang, mengancam dan tidak bisa melihat kebesaran dalam diri orang lain, tanpa ia sadari, dan tidak senang melihat orang lain maju). Berikut cara untuk tampil penuh percaya diri, mantap dan anggun.
---------
Salah satu input yang penting, adalah stempel dari orang tua dirumah atau guru di sekolah, atasan di kantor, karena stempel itu lebih manjur kalau di berikan oleh otoritas di atas kita. Wajar saja kita akan lebih percaya kalau diucapkan oleh
orang yang lebih senior. Paling manjur, stempel itu kalau diucapkan oleh Negara, sebagai Ibu Pertiwi.
Strategi inilah yang dilakukan negara besar. Amerika Serikat Agustus 2009 misalnya mengutus mantan presiden Bill Clinton untuk membebaskan warganya Laura Ling, wanita keturunan Asia, yang ditahan Pemerintah Korea Utara 4 ½ bulan. Kemarin kita membaca, Isreal membebaskan 1027 orang palestina yang di tahannya untuk menukar satu orang tentara israel, Gilad Shalit, yang ditawan Hamas. Sebagian awam bertanya: siapa Gilad itu, kog begitu istimewa?
Gilad seroang serdadu biasa, Cuma prajurit kopral muda,umur 19 tahun ketika itu, ditawan Hamas sekitar 5 tahun. Namun tindakan perdana menteri ini mengirim sinyal negara yang amat kuat bagi penduduknya, seperti seorang ibu Pertiwi yang bilang: engkau berharga anakku, berapapun ongkosnnya, kami tidak akan membiarkan engkau sendiri. Meskipun amat mahal, dan harus ditukar dengan 1027 orang untuk seorang kopral, Impact emosionalnya terhadap perkembang PeDe akan sangat tinggi. Gilad karena tahu dirinya berharga tidak akan main main lagi seenaknya, seperti bolpen mahal, ia akan terus merawatnya.
Tugas kita sebagai leader, sebagai orang tua, sebagai guru, sebagai atasan adalah ikut memberi nilai, mengesahkan stigma (endorse) nilai yang amat berharga itu kepada orang yang dipercayakan kepada kita, agar mereka akan tumbuh dengan percaya diri yang hebat ketika besar.
Sebagai Negara, Ibu Pertiwi punya kewajiban dan previlage yang amat besar untuk memberi stigma positif pada anaknya, apakah anaknya di siksa sebagai TKW atau mau di hukum pancung atau di tawan di negeri orang, meskipun satu orang, meskipun hanya prajurit kecil, Negara sejatinya harus bisa mengirim pesan: “jangan macam macam sama anakku,dimanapun ia berada, mereka berharga di mataku’. Dengan langkah itu Ibu Pertiwi mengirim pesan ke 245 juta anaknya yang lain. Kalau itu yang terjadi, kita semua akan punya instrinsic values yang amat besar, bisa tampil tenang, aman dan tidak punya pikiran yang liar. Tidak hidup semberono, dirawat dengan hati-hati seperti bolpen mahal itu. Kita menjadi tenang karena tahu, tidak dibiarkan sendirian, ada mama pertiwi yang selalu mengingat dan mengawasi anaknya dengan matanya yang tajam.
Dirumah: Salah satu fungsi seorang bapak yang amat berharga adalah memberikan label nilai yang premium kepada anak anaknya. Sebuah identitas keyakinan diri seperti benteng yang kokoh.
Sumber : http://www.hendriklim.com